Kejadian Kejadian Aneh Sudah Mulai Bermunculan
Hari ketiga
ITUMISTIS - Malam kemarin adalah malam paling damai semenjak kami KKN ya mungkin karena kami benar – benar tertidur pulas.
Ane terbangun dan ane langsung menuju dapur untuk membuat kopi setelah itu seperti biasa ane menghisap sebatang rokok di ruang tamu. Ane melihat jam ternyata pukul 7 pagi yang lainnya belum terbangun. Setelah menghabiskan rokok ane segera ane mandi lalu bersiap untuk memutar RT 77 & 78 yang kemarin belum sempat ane kerjain.
Perjalanan ane cukup lancar tanpa hambatan dan ane bertemu dengan seorang pemuda yang ternyata adalah katua karang taruna di padukuhan tersebut sebut saja danang.
“mas sudah ketemu yang tinggal di rumah tempat mas tinggal?” tanya danang
“oh yang ga keliatan mas?”
“iyalah mas”
“sudah mas, sudah diajak kenalan malah sudah diajak bercanda juga” jawabku bercanda
“mau saya kenalin guru yang bisa begituan mas?” danang menawarkan dengan wajah serius
“wah boleh tu mas buat jaga – jaga”
“dia guru jatilan mas di padukuhan ini”
“ok mas, ayo sekarang aja”
“jangan sekarang mas, pak pardi lagi disawah nanti saja jam 3 ketemu saya di dekat pos kamling barat rumah mas”
“ok mas”
Setelah itu ane pulang ke rumah untuk diskusi tentang hasil observasi ane sekarang dan teman – teman kemarin. Setelah sampai dirumah keadaan masih tenang tanpa ada tanda – tanda kejadian yang tidak diharapkan.
“makan dulu kak” tawar silvy
“iya dek aku juga laper”
Setelah itu ane makan seperti biasa setelah makan ane menghisap sebatang rokok. Akhirnya diskusi dimulai dan akhirnya disimpulkan bahwa ada beberapa cara teknis tentang proker yang akan kami kerjakan. Selain itu ane menceritakan tentang pertemuan ane dengan danang dan rencana menemui pak pardi nanti sore. Mereka menanggapi dengan antusias dan senang karena itu berarti mereka mendapatkan sedikit rasa aman.
Siang itu kami fokus dalam mempersiapkan satu persatu proker dengan pembagian tugas yang cwe mempersiapkan proker untuk ibu – ibu pkk dan yang cwo menyiapkan proker untuk para petani yang memang mayoritas dari pekerjaan warga di padukuhan itu.
Enak kalo setiap hari tenang begini pikirku sambil menghisap rokok disela – sela istirahat dari persiapan proker. Ane lihat jam dan tidak terasa sudah hampir jam 3. Ane berangkat menemui danang.
“gimana mas siap?” tanya danang setelah liat ane di kejauhan
“yok cuss”
Kami berangkat menuju ke rumah pak pardi, setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan karena jalannya yang naik dan turun dari kejauhan terlihat rumah dengan gaya kuno dengan halaman yang luas. Di sebelah kanan rumah itu terlihat sebuat joglo yang didalamnya ada seperangkat alat musik tradisional dengan kudalumping yang ditata rapi didinding – dindingnya lengkap dengan cambuknya. Dipojok kanan joglo terlihat beberapa keris yang tertata rapi dengan kotak indah layaknya harta karun.
Seorang bapak umur 60an keluar menyambut danang dan ane, dia memakai kemeja batik lusuh dengan 2 kancing terbuka dan celana pendek SD yang kucel.
“gimana nang ada apa kesini?” tanya pak pardi
“ini pak anak kkn yang menempati rumah kosong do timur padukuhan, mau tanya – tanya” jawab danang mengenalkan ane
“saya veno pak” sambil bersalaman
“kamu punya keistimewaan ya?”
“emmm iya pak.. tapi saya cuman sekedar bisa lihat saja pak” jawab ane
“penjaga kamu kuat” jawab pak pardi yang setelah itu memejamkan mata sambil mulutnya komat kamit seperti berbicara.
Setelah beberapa saat diam.
“besok saya kesana semoga saya bisa membantu, nang besok kumpulkan 5 anak pemain jatilan ke sini ya jam 3”
Setelah itu saya dan danang pamit pulang karena sudah hampir jam 5.
Sesampainya di rumah ane nyampein ke anak – anak bahwa pak pardi akan kesini besok membantu kita. Wajah anak – anak pun berubah lebih lega kecuali satu orang joko.
“ah buat apa sih dia kesini, biar aku aja yang ngadepin tu setan – setan” kata joko
“lo tau apa sih bocah kemarin sore dari kemarin gw perhatiin songong setangah mati?! Lo g bisa liat aja sok berani!” emosi ane meledak sampe akhirnya ane keceplosan.
“loh kakak bisa lihat?” silvy bertanya
Semua memandang ane dengan tatapan aneh. Ane bener – bener risih dipandang aneh cuman gara – gara ane bisa liat.
Belum sempat ane menjawab lampu rumah tiba – tiba mati...
Sebelah kanan kiri ane dipeluk dan menurut rasanya yang kanan pasti agnes karna dada nya nempel lagu gan tapi yang kiri ane g tau karena yg dia pegang lengan ane dan dadanya g nempel. ( berhubung ane pake kaca mata ane sama sekali g bisa liat kalo gelap gulita)
“van ambil senter atau lampu minyak gih mati listrik keliatannya” suruh ane
“ok bang” jawab ivan
Setelah lampu minyak dinyalakan bener gan sebelah kanan ane agnes meluk kenceng banget (emang pengetahuan ane tentang ciri dada cwe g bisa diremehin) tapi di sebelah kiri ane Cuma melongo liatnya si joko anak songong megang ane kenceng banget.
“katanya lo pemberani?” ejek ane
“gw g takut kok, gw g bisa liat kalo gelap makanya pegangan”
“ah ngeles lo ko” saut aldo
Semua ketawa sekeras – kerasnya. Tiba – tiba semua putih dan ane g sadarkan diri.
BERSAMBUNG KE PART 4....!!!!
Sumber Cerita: https: //www.kaskus.co.id/profile/8168057
Komentar
Posting Komentar